Rabu, 02 Februari 2011

KOMUNIKASI KEPERAWATAN

Rencana Strategi Komunikasi Terapeutik

“Strategi Pelaksanaan Tindakan Keperawatan Latihan Napas Dalam”

Kasus 1

Ny.R dirawat di RS.Mulia sejak 2 hari yang lalu dengan diagnosa medis gastritis. Klien mengatakan nyeri ulu hati hilang timbul, klien tampak memegangi area lambung, merasa nyeri pada abdomen kanan atas, klien tampak lemah, skala nyeri 6.

  1. Proses Keperawatan
  1. Data subjektif (DS)

- klien mengatakan nyeri ulu hati hilang timbul

  1. Data objektif (DO)

- klien tampak memegangi area lambung

- klien merasa nyeri pada abdomen kanan atas

- klien tampak lemah

- skala nyeri 6

  1. Diagnosa Keperawatan

Gangguan rasa nyaman: nyeri akut b.d kram abdomen

  1. Tindakan keperawatan

Tindakan keperawatan yang dilakukan adalah latihan napas dalam

B.Fase Orientasi

1. Salam terapeutik : selamat pagi,bu?

2. Evaluasi/Validasi

- bagaimanan perasaan ibu saat ini?

- bagaimana ibu, apakah semalam tidurnya nyenyak?

3. Kontrak (Topik,waktu dan tempat)

sesuai dengan janji kita kemarin, maka hari ini saya akan mengajarkan teknik latihan napas dalam pada ibu waktunya ± 15 menit. Tindakan ini akan saya lakukan disini bu? bagaimana bu, apakah ibu sudah siap?

4. Tujuan

baik ibu, latihan napas dalam bisa ibu lakukan dengan tujuan untuk mengurangi rasa nyeri ibu sehingga nyeri yang ibu alami bisa berkurang.

  1. Fase Kerja
  1. apakah ibu sudah siap? Mari ibu sebelumnya saya akan mengatur posisi ibu, ya? Sekarang ibu duduk dipinggir tempat tidur? Saya akan memberikan ibu bantal dan ibu harus memegang bantalnya ya, bu? Ini bertujuan untuk mengurangi rasa sakit.
  2. sekarang saya akan mencontohkan terlebih dahulu setelah itu baru ibu yang mempraktekan? pertama, tarik napas panjang lewat hidung sebanyak-banyaknya, kemudian tahan sebentar lalu hembuskan melalui mulut pelan-pelan, sambil perut dikecilkan.
  3. apakah ibu sudah mengerti? Kalau begitu lakukan ya, bu nanti saya akan bantu ibu. Tarik napas ya, bu kemudian tahan sebentar dan hembuskan secara perlahan-lahan lewat mulut, ya bu? Bagus ibu, saya rasa ibu sudah mengerti.latihan napas dalam ini dilakukan ya, bu agar nyeri yang ibu rasakan bisa berkurang.

  1. Terminasi
  1. Evaluasi Respon Klien

- Evaluasi subjektif :

Bagaimana perasaan ibu sekarang? Apakah sudah merasa sedikit nyaman?

- Evaluasi Objektif :

Bagaimana ibu, apakah ibu bisa memperagakan lagi latihan napas dalam?

  1. Rencana Tindak Lanjut

- jika ibu merasa nyeri lagi, ibu bisa melakukan teknik latihan napas dalam setiap ibu merasa nyeri agar kondisi ibu dapat membaik.

3. Kontrak yang akan datang

ibu nanti siang sekitar jam 12.00 saya akan kembali untuk memberikan obat.mari bu, selamat pagi. . .

Kasus 2

Tn.W usia 35 tahun dirawat di RS.Mawar sejak 2 hari yang lalu, ia mempunyai istri dan 2 orang anak. Istri klien mengatakan selama dalam perawatan suaminya sering sesak napas, merasa nyeri pada saat batuk. Suaminya juga sulit tidur karena sering batuk dan klien mengatakan mengeluarkan dahak kental. klien tampak lemah, suara napas ronchi di kedua lapang paru,RR : 38 kali/mnt.

  1. Proses Keperawatan
  1. Data Subjektif (DS)

- klien mengatakan sesak napas

- klien mengatakan nyeri dada pada saat batuk

- klien mengatakan sulit tidur karena sering batuk

- klien mengatakan mengeluarkan dahak kental

  1. Data Objektif (DO)

- klien tampak lemah

- suara napas ronchi di kedua lapang paru

- RR: 38 kali/mnt

  1. Diagnosa Keperawatan

ketidakefektifan bersihan jalan napas b.d sekresi kental

  1. Tindakan Keperawatan

Tindakan keparawatan yang dilakukan adalah latihan batuk efektif.

  1. Fase Orientasi
  1. Salam terapeutik: selamat pagi,bapak?
  2. Evaluasi/validasi

- bagaimana perasaan bapak saat ini?

- Apakah semalam bapak tidurnya nyenyak?

  1. Kontrak (Topik,waktu dan tempat)

Sesuai janji kita kemarin maka hari ini saya akan mengajarkan bapak bagaimana cara batuk efektif waktunya ± 15 menit dan di lakukan diruangan ini ya pak? bagaimana pak, apakah bapak sudah siap?

  1. Tujuan

Bapak,saya mengajarkan latihan batuk efektif ini bertujuan untuk mengencerkan dan mempermudah bapak mengeluarkan dahak.

C.Fase Kerja

1. baik, bapak sekarang saya akan mengajarkan latihan batuk efektif. Saya akan memberi contoh terlebih dahulu, setelah itu baru bapak yang mempraktekan? Mari pak,sebelumnya saya akan mengatur posisi bapak, ya? Sekarang bapak duduk dipinggir tempat tidur? Saya akan memberikan bapak bantal dan bapak harus memegang bantalnya ya, pak? Ini bertujuan untuk mengurangi rasa sakit.

2. bapak, perhatikan saya dulu ya?pertama tarik napas panjang lewat hidung sebanyak-banyaknya, kemudian di tahan sentar lalu hembuskan melalui mulut pelan-pelan kemudian lakukan ulang 2-3 kali dengan cara yang sama dan pada napas ke-4 tarik napas yang panjang dan tahan sebentar kemudian betukkan kuat-kuat dan keluarkan dahaknya di bengkok.

3. apakah bapak sudah mengerti?kalau begitu lakukan ya pak tarik napas pak . . . hembuskan, tarik napas pak . . . hembuskan, tarik napas pak . . . hembuskan, sekali lagi pak . . . terakhir batukkan kuat-kuat ya pak. . . bagus pak . . .

D. Terminasi

1. Evaluasi Respon Klien

- Evaluasi Subjektif :

Bagaimana perasaan bapak, setelah dilakukan latihan batuk efektif?

- Evaluasi Objektif :

Coba bapak, peragakan lagi bagaimana cara latihan batuk efektif?

2. Rencana Tindak Lanjut

jika bapak masih merasa sesak pada saat batuk, bapak bisa melakukan teknik latihan batuk efektif setiap bapak merasa sesak pada saat batuk agar kondisi bapak dapat membaik.

  1. Kontrak yang akan datang

Bapak nanti siang kam 12.00 saya akan kembali lagi untuk memriksa tanda-tanda vital seperti tekanan darah dan suhu tubuh. Mari bapak, selamat pagi . . .

Kasus 3

A. Proses Keperawatan

1. Data subjektif (DS) :

- klien mengeluh sakit pada area kepala

  1. Data objektif (DO)

- klien tampak memegangi kepala

- klien tampak meringis kesakitan

- klien tampak lemah

- skala nyeri 7

- TD :190/100 mmHg

  1. Diagnosa Keperawatan

Gangguan rasa nyaman nyeri : sakit kepala berhubungan dengan peningkatan
tekanan vaskuler cerebral.

  1. Tindakan keperawatan

Tindakan keperawatan yang dilakukan adalah mengukur tekanan darah.

B.Fase Orientasi

1. Salam terapeutik : selamat pagi,bu?

2. Evaluasi/Validasi

- bagaimanan perasaan ibu saat ini?

- bagaimana ibu, apakah semalam tidurnya nyenyak?

3. Kontrak (Topik,waktu dan tempat)

sesuai dengan janji kita kemarin, maka hari ini saya akan mengukur tekanan darah pada ibu waktunya ± 10 menit. Tindakan ini akan saya lakukan disini bu?bagaimana bu, apakah ibu sudah siap?

4. Tujuan

baik ibu, saya mengukur tekanan darah dengan tujuan untuk mengetahui tekanan darah ibu sudah kembali normal atau tidak.

  1. Fase Kerja
  1. baik, ibu sekarang posisi tidur ibu saya atur dulu yah? Supaya ibu merasa lebih nyaman sehingga memudahkan saya melakukan tindakannya.
  2. sekarang saya pasang manset/alat tensinya dulu ya pada lengan kanan ibu nanti kalau ibu merasa sakit saat saya ukur, tahan sebentar ya bu. . . tidak lama kok bu.
  3. baiklah ibu sedah selesai saya mengukur tekanan darah ibu.

  1. Terminasi

1. Evaluasi Respon Klien

- Evaluasi subjektif :

Bagaimana perasaan ibu setelah saya mengukur tekanan darah ibu tadi?

2. Rencana Tindak Lanjut

- ibu, tadi hasil tensi ibu 190/100 mmHg tekanan darah ibu masih tinggi. Sebaiknya ibu, banyak istirahat ya bu? Agar kondisi ibu membaik.

3. Kontrak yang akan datang

ibu,nanti saya 2 jam lagi akan kembali untuk mengukur tekanan darah ibu. Mari bu, selamat pagi . . ..

Tidak ada komentar:

Posting Komentar