Selasa, 26 Februari 2013

KASUS ANAK


BAB III
TINJAUAN KASUS

             Klien bernama An. N, nama panggilan An. N,  tempat tanggal lahir 04 Juni 2011 (8 bulan), jenis kelamin perempuan, merupakan anak 3 dari 3 bersaudara , pendidikan belum sekolah, ibu klien bernama Ny. i usia 37 tahun, pendidikan SMA, pekerjaan ibu rumah tangga, agama Islam, suku sunda, nama ayah Tn. R usia 40 tahun pendidikan SMA, pekerjaan dagang, agama Islam, suku sunda, alamat Jl. Cempaka putih utara 07/02. riwayat kehamilan normal, menangis spontan dibantu bidan, berat lahir : 2,5 Kg, panjang lahir : 48 cm, riwayat imunisasi : campak belum diberikan , riwayat makanan : ASI sampai dengan sekarang. Pada tanggal 20 febuari  2011, klien datang ke RS Islam Jakarta , melalui UGD, pada pukul 13.10 WIB, kemudian klien dikirim oleh dokter jaga di UGD ke ruang perawatan,sebelumnya klien sudah berobat ke puskesmas terdekat namun belum ada perbaikan dari kondisi kesehatan An.N,  Klien masuk ruang perawatan anak, jam 15.45 WIB, di ruang perawatan dilakukan pengkajian oleh perawat ruangan, di dapatkan hasil:
Keluarga klien mengatakan sesak sejak satu hari sebelum masuk rumah sakit, tanpa dipengaruhi aktivitas, klien demam dirasakan naik turun sudah 2 hari SMRS, klien batuk pilek selama  4hari SMRS, terdengar seperti ada dahak yang sulit dikeluarkan, keluarga mengatakan saat dirumah klien mual dan muntah setelah makan, minum susu dan minum obat. Saat pengkajian dilakukan klien sudah tidak muntah namun masih mual, keluarga mengatakan selama sakit klien menjadi tidak nafsu makan, biasanya saat sebelum sakit bisa menghabiskan bubur 1 mangkok kecil, dan mau makan biscuit sebagai cemilan saat sakit klien tidak mau makan biscuit, sekarang saat sakit makan hanya mau 3 sendok, selebihnya klien hanya mau menyusu, Klien menyusu sangat sering, > dari 10 kali, dan sekali menyusu biasanya sampai 2 menit. Klien terlihat  masih batuk-batuk , Tidak ada pernapasan cuping hidung, terlihat hipersekret pada hidung klien (+/+) berwarna bening  agak encer. Ubun-ubun besar tidak cekung, mata tidak cekung, konjungtiva an anemis, mukosa bibir lembab, lidah kotor, rongga mulut terlihat kemerahan, Ada retraksi dinding dada, Suara napas ronkhi +/+, TTV : Nadi : 125 x/menit, RR : 46 x/menit, Suhu : 38,8oc, turgor kulit elastic. akral teraba hangat. BB saat ini 7kg, BB sebelum sakit 7,5kg. TB = 61 CM, LK = 43 cm, LILA = 14 cm. keluarga mengatakan An. N Terkena penyakit batuk pilek ini mungkin dikarenakan tertular kakak An.N yang no.2 yang memang sedang sakit batuk pilek juga.
Hasil Pemeriksaan Laboratorium tanggal 20 febuari  jam 18:22 WIB
hemoglobin 9,6  g/dl, leukosit 16,74 ribu/µl, trombosit 289 ribu/µl, hematokrit 30%,. Hasil foto thorax (tgl 20-02-2012) Kesan : infiltrate dikedua paru, suspek bronkopneumonia, tidak tampak kelainan radiologis pada cor.



ANALISA DATA
No
Data Fokus
Masalah
Etiologi
1.
Data subjektif :
-    Ibu klien mengatakan An.N batuk pilek sejak 4 hari SMRS
-    Ibu klien mengatakan An.N sesak sejak 1 hari SMRS
-    Ibu klien mengatakan An.N batuk kering, namun terdengar seperti ada dahaknya tidak bisa keluar
-    Ibu klien mengatakan sudah dirontgen oleh dokter

Data objektif :
-    An. N tampak batuk-batuk saat sedang dilakukan pengkajian
-    An.N  tampak batuk bertambah sering saat menangis
-    Tampak hipersekret di hidung klien berwarna bening agak encer
-    Tidak ada pernapasan cuping hidung
-    Tenggorokan  tampak kemerahan
-    Ada retraksi dinding dada
-    Suara napas ronkhi +/+
-    TTV :
    Nadi : 125 x/menit
    RR : 46 x/menit
    Suhu : 38,8oc
-    Hasil foto thorax (tgl 20-02-2012)
    Kesan : infiltrate dikedua paru, suspek bronkopneumonia, tidak tampak kelainan radiologis pada cor.

Bersihan jalan napas tidak efektif
penumpukan sputum
2.
Data subjektif :
- ibu klien mengatakan An.N panas  nya naik turun sudah 2 hari SMRS
- ibu klien mengatakan An.N hanya          mau menyusu

Data objektif :
-    Ubun – ubun besar tidak cekung
-    Kelopak mata tidak cekung
-    Mukosa bibir lembab
-    Turgor kulit elastis
-    akral klien hangat
-    TTV :
Nadi : 125 x/menit
RR : 46 x/menit
Suhu : 38,8oc

-    intake :
a. Minum ASI
Frekuensi  sering sekali : >10 x/hr
Produksi ASI : banyak, memancar
Lamanya : 2menit/ tiap kali menyusu
b.Infus : 700cc

-    output :
-     BAK:2x ganti pampers
-    BAB : 1x

-    IWL :
  30-usia(dlm thn)cc/kgbb/hari
     = 30 – 8/12 cc/kg bb/ hari
    = 29,3 cc/kg bb/ hari
    = 205,1 cc/hari
Karena ada pertambahan suhu :
Suhu = 38,8 oc = 1,8 oc (naik 2 oc)
Jadi, 2x12%x205,1 = 49,22
Total IWL  = 205,1 + 49,22= 254,32cc/hr

 Resiko kurang volume cairan
pengeluaran cairan berlebih; peningkatan suhu tubuh
3.
Data subjektif :
-  Ibu klien mengatakan nafsu makan An.N berkurang
-  Ibu klien mengatakan An.N makan bubur hanya 3 sendok
-  Ibu klien mengatakan An.N hanya mau minum ASI saja
-  Ibu klien mengatakan An.N tidak mau makan biscuit
-  Ibu klien mengatakan BB An.N saat ini 7kg
-  Ibu klien mengatakan BB sebelumnya 7,5 kg
-  Ibu klien mengatakan tidak ada muntah,
-  Ibu klien mengatakan An.N saat makan masih suka mual

Data objektif :
Antropometri :
-    BB saat ini 7kg
-    TB : 61 cm
-    LK : 43 cm
-    LILA :14 cm
-    BB menurut NCHS
*BB berada pada 10 percentil (normal)
*TB berada di bawah 5 percentil
*LK  berada pada 25 percentil (normal
-  BB menurut BBI :
        Usia(bln) + 9  =
                2
        = 8,5 kg + 20%
+ 6,5 – 10,2 kg


Biochemical sign :
-          Hemoglobin L 9,6  g/dl,
-          Hematokrit L 30%

Clinical sign :
-    Rambut tipis warna hitam tidak mudah rontok
-    Kelopak mata tidak cekung
-    Konjungtiva an anemis
-    Mukosa bibir lembab
-    Lidah terlihat kotor
-    Bising usus 6x/menit

Dietary history :
-    Klien tampak Minum ASI, dengan  frekuensi  sering sekali : >10 x/hr
Produksi ASI : banyak, memancar
Lamanya : 2menit/ tiap kali menyusu
Resiko nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh
intake yang tidak adekuat
4.
Data subjektif:
-          Ibu klien mengatakan khawatir pada An.N
-          Ibu klien mengatakan biasanya kalo sakit batuk pilek hanya berobat di puskesmas langsung sembuh
-          Ibu klien mengatakan ini pertama kalinya anaknya
Sakit batuk pilek sampai dirawat di RS
Data objektif :
-          Ibu klien tampak cemas
-          Ibu klien tampak gelisah
-          Ibu klien tampak bingung ketika ditanya tentang penyebab penyakit anaknya

Cemas pada orangtua
Kurang pengetahuan tentang penyakit





Dx keperawatan &
Data
Tujuan & KH
Rencana Keperawatan
Rencana Keperawatan An.N
Berdasarkan teori
Rasional
Bersihan jalan napas tidak efektif b/d penumpukan produksi sputum
Ditandai dengan :
DS :
-    Ibu klien mengatakan An.N batuk pilek sejak 4 hari SMRS
-    Ibu klien mengatakan An.N sesak sejak 1 hari SMRS
-    Ibu klien mengatakan An.N batuk kering, namun terdengar seperti ada dahaknya tidak bisa keluar
-    Ibu klien mengatakan sudah dirontgen oleh dokter
DO :
-    An. N tampak batuk-batuk saat sedang dilakukan pengkajian
-    An.N  tampak batuk bertambah sering saat menangis
-    Tampak hipersekret di hidung klien berwarna bening agak encer
-    Tidak ada pernapasan cuping hidung
-    Tenggorokan  tampak kemerahan
-    Ada retraksi dinding dada
-    Suara napas ronkhi +/+
-    TTV :
    Nadi : 125 x/menit
    RR : 46 x/menit
    Suhu : 38,8oc
-    Hasil foto thorax (tgl 20-02-2012) Kesan : infiltrate dikedua paru, suspek bronkopneumonia, tidak tampak kelainan radiologis pada cor.
Tujuan : setelah dilakukan tindakan keperawatan pada An.N selama 3x24 jam diharapkan masalah tidak efektifnya bersihan jalan napas teratasi. Dengan criteria hasil :
-       Klien tidak sesak napas lagi
-       Tidak terdengar batuk
-       Tidak ada hipersekret
-       Tidak ada kemerahan di tenggorokan
-       Tidak ada retraksi dinding dada
-       Suara napas vesikuler
-       TTV dalam batas normal (S=36o.c, N=80-100x/menit, RR = 30-40x/menit)
-       Pasien mau minum air hangat yang dianjurkan.

a.   Kaji frekuensi atau kedalaman pernadasan dan gerakan dada.

b.    Auskultasi area paru, catat area penurunan atau tak ada aliran udara.

c.    Bantu pasien latihan nafas dan batuk secara efektif.

d.    Suction secara indikasi.

e.    Lakukan fisioterapi dada.

f.     Berikan cairan sedikitnya 1000 ml/hari (kecuali kontra indikasi), tawarkan air hangat dari pada dingin.

Kolaborasi
a.   Terapi obat-obatan   bronkodilator dan mukolitik melalui inhalasi. Contoh pemberian obat ventolin dan bisolvon.

b. Berikan obat bronkodialtor, ekspetoran, dan mukolitik secara oral.

c. Berikan cairan tambahan misalnya cairan intravena

d. Kolaborasi pemberian antibiotik.

a.  takipnea, pernafasan dangkal    dan gerakan dada tak simetris terjadi karena peningkatan tekanan dalam paru dan penympitan bronkus. Semakin sempit dan tinggi semakin meningkat frekuensi pernapasannya.

b.  suara mengi mengindikasikan terdapatnya penyempitan bronkus oleh sputum. Penurunan aliran udara terjadi pada area konsolidasi dengan cairan, krekles terjadi pada area paru yang banyak cairan eksudatnya.

c. nafas dalam memudahkan ekspansi maksimum paru-paru atau jalan nafas lebih kecil. Batuk secara efektif mempermudah pengeluaran dahak dan mengurangurangi tingakat kelelahan akibat batuk

a.    mengeluarkan sputum secara mekanik dan mencegah obstruksi jalan nafas.

b.   merangsang gerakan mekanik lewat vibrasi dinding dada supaya sputum mudah bergerak keluar.

c.    meningkatkan hidrasi sputum, air hangat mengurangi tingkat kekentalan dahak sehingga mudah dikeluarkan.

Kolaborasi :
a.       Rasional: memudahkan pengenceran, dan pembuangan secret dengan cepat
b.      Rasional: mengurangi spasma bronkus, memudahkan pengenceran, dan pembuangan secret melalui silia mucus pada saluran pernafasan.
c.       Rasional: cairan diperlukan untuk menggantikan kehilangan, memobilisasikan secret.
d.      Rasional: membunuh mikroorganisme penyebab, sehingga bisa mengurangi peningkatan produk sputum yang merupakan sebagai akibat timbulnya peradangan.


1.Kaji frekuensi atau kedalaman pernadasan dan gerakan dada.
2.Auskultasi area paru, catat area penurunan atau tak ada aliran udara.
3.Beri anjuran kepada orangtua klien untuk memberikan minum air hangat
Kolaborasi
1.      Berikan  Terapi obat-obatan   bronkodilator dan mukolitik melalui inhalasi. Contoh pemberian obat ventolin dan bisolvon.
2.      Berikan terapi antibiotik. meropenem




Dx keperawatan &
Data
Tujuan & KH
Rencana Keperawatan
Rencana Keperawatan An.N
Berdasarkan teori
Rasional
Resiko volume cairan kurang dari kebutuhan tubuh b/d pengeluaran berlebih; peningkatan suhu tubuh
Ditandai dengan :

DS :

-  ibu klien mengatakan An.N panas nya naik turun sudah 2 hari SMRS
-   ibu klien mengatakan An.N hanya  mau menyusu.

DO :
-    Ubun – ubun besar tidak cekung
-    Kelopak mata tidak cekung
-    Mukosa bibir lembab
-    Turgor kulit elastis
-    akral klien hangat
-    TTV :
Nadi : 125 x/menit
RR : 46 x/menit
Suhu : 38,8oc

-    intake :
a. Minum ASI
     Frekuensi  sering sekali : >10 x/hr
    Produksi ASI : banyak, memancar
    Lamanya : 2menit/ tiap kali menyusu

b.Infus : 700cc
-    output :
-     BAK : 2x ganti pampers
-    BAB : 1x
-    IWL :
   30-usia(dlm thn)cc/kg 
        bb/hari
  = 30 – 8/12 cc/kg bb/ hari
    = 29,3 cc/kg bb/ hari
    = 205,1 cc/hari

Karena ada pertambahan suhu :
Suhu = 38,8 oc = 1,8 oc (naik 2 oc)
Jadi, 2x12%x205,1 = 49,22
Total IWL  = 205,1 + 49,22= 254,32cc/hr
Tujuan : setelah dilakukan tindakan keperawatan pada An.N selama 3x24 jam diharapkan masalah kurang volume cairan pada klien tidak terjadi
Dengan criteria hasil :
-          Tidak ada demam
-          Klien mau minum air hangat
-          TTV dalam batas normal (S=36o.c, N=80-100x/menit, RR = 30-40x/menit)
-          Klien mau menyusu lebih banyak lagi

a.       Monitor tanda-tanda vital minimal 2 jam sekali.
b.      Observasi cairan masuk dan keluar, hitung keseimbangan cairan
c.       Beri cairan sesuai kebutuhan bila tidak ada kontraindikasi
d.      Beri kompres air hangat
e.       Anjurkan klien untuk mengurangi aktivitas yang berlebihan saat suhu tubuh naik
Kolaborasi:
a.       pemberian antipiretik,
b.      pemberian antibiotik,

a.       tanda-tanda vital dalam batas normal menandakan keadaan umum baik

b.      untuk mengetahui keseimbangan cairan

c.       asupan cairan sangat diperlukan untuk menambah volume cairan tubuh

d.      merangsang pusat pengatur panas untuk menurunkan produksi panas tubuh.

e.       Mengurangi pengeluaran cairan berlebih

Kolaborasi :
a.       Rasional: Merangsang pusat pengatur panas di otak

b.      Rasional:
membunuh mikroorganisme penyebab,


1.   Monitor tanda-tanda vital minimal 2 jam sekali

2.   Observasi cairan masuk dan keluar,

3.   Beri cairan sesuai kebutuhan bila tidak ada kontraindikasi.

4.   Lakukan dan Ajarkan orangtua klien untuk  melakukan tekhnik mengompres dengan air hangat.

5.   Anjurkan orang tua klien untuk mengurangi aktivitas yang berlebihan saat suhu tubuh naik.
Kolaborasi:
a.       Berikan antipiretik.
Praxion drop 3x0,8cc
b.      Berikan antibiotik,
Meropenem 3x150 mg


Dx keperawatan &
Data
Tujuan & KH
Rencana Keperawatan
Rencana Keperawatan An.N
Berdasarkan teori
Rasional
Resiko perubahan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh b/d intake yang tidak adekuat
Ditandai dengan :
Data subjektif :
-          Ibu klien mengatakan nafsu makan An.N berkurang
-          Ibu klien mengatakan An.N makan bubur hanya 3 sendok
-          Ibu klien mengatakan An.N hanya mau minum ASI saja
-          Ibu klien mengatakan An.N tidak mau makan biscuit
-          Ibu klien mengatakan BB An.N saat ini 7kg
-          Ibu klien mengatakan BB sebelumnya 7,5 kg
-          Ibu klien mengatakan tidak ada muntah,
-          Ibu klien mengatakan An.N saat makan masih suka mual
Data objektif :
Antropometri :
-          BB saat ini 7kg
-          TB : 61 cm
-          LK : 43 cm
-          LILA :14 cm
-          BB menurut NCHS
*BB berada pada 10 percentil (normal)
*TB berada di bawah 5 percentil
*LK  berada pada 25 percentil (normal
-       BB menurut BBI :
        Usia(bln) + 9  =
                2
        = 8,5 kg + 20%
+ 6,5 – 10,2 kg



Biochemical sign :
-    Hemoglobin L 9,6  g/dl,
-    Hematokrit L 30%
Clinical sign :
-    Rambut tipis warna hitam tidak mudah rontok
-    Kelopak mata tidak cekung
-    Konjungtiva an anemis
-    Mukosa bibir lembab
-    Lidah terlihat kotor
-    Bising usus 6x/menit

Dietary history :
-    Klien tampak Minum ASI, dengan  frekuensi  sering sekali : >10 x/hr
Produksi ASI : banyak, memancar Lamanya : 2menit/ tiap kali menyusu
Tujuan : setelah dilakukan tindakan keperawatan pada An.N selama 3x24 jam diharapkan masalah nutrisi kurang dari kebutuhan pada klien tidak terjadi
Dengan criteria hasil :
-    Tidak ada mual
-    Nafsu makan klien meningkat sampai dengan normal
-   Tidak terjadi penurunan BB
-   Klien mau menghabiskan makanan 1 porsi
-   Klien mau minum ASI lebih sring
-   BB dalam batas normal (+ 6,5 – 10,2 kg)
-   Lidah klien bersih
-   Hasil lab dalam batas normal
Hb = 10,5 – 12,9 g/dl
     Hematokrit L 30%





a.  Identifikasi factor yang menimbulkan tidak nafsu makan
b.      Auskultasi bunyi usus, observasi/palpasi distensi abdomen
c.  Anjurkan ibu untuk memberikan makanan porsi kecil
d. Anjurkan ibu untuk menyajikan makanan dalam keadaan hangat dan menarik

Kolaborasi :
a.       Pemberian multivitamin

a.    Dengan penumpukan sputum akan merangsang nervus vagus sehingga berakibat mual dan tidak nafsu makan
b.   Bunyi usus mungkin menurun/tidak ada bila proses infeksi berat / memanjang. Distensi abdomen terjadi sebagai akibat menelan udara / menunjukkan pengaruh toksin bakteri pada saluran GI.
c.    Tindakan ini dapat meningkatkan masukan meskipun nafsu makan mungkin lambat untuk kembali
d.   Makanan dalam keadaan hangat dapat meningkatkan selera makan
e.    Pemberian multivitamin untuk meningkatkan daya tahan tubuh klien dan sebagai penambah nafsu makan.

a.  Identifikasi factor yang menimbulkan tidak nafsu makan
b. Auskultasi bunyi usus, observasi/palpasi distensi abdomen
c.  Anjurkan ibu untuk memberikan makanan porsi kecil
d. Anjurkan ibu untuk menyajikan makanan dalam keadaan hangat dan menarik

Kolaborasi :
a.      Berikan multivitamin





Dx keperawatan &
Data
Tujuan & KH
Rencana Keperawatan
Rencana Keperawatan An.N
Berdasarkan teori
Rasional
Cemas pada keluarga b/d kurang pengetahuan tentang penyakit
Ditandai dengan :
-    Ibu klien mengatakan khawatir pada An.N
-    Ibu klien mengatakan biasanya kalo sakit batuk pilek hanya berobat di puskesmas langsung sembuh
-    Ibu klien mengatakan ini pertama kalinya anaknya sakit batuk pilek sampai dirawat di RS
Data objektif :
-    Ibu klien tampak cemas
-    Ibu klien tampak gelisah
-    Ibu klien tampak bingung ketika ditanya tentang penyebab penyakit anaknya
Tujuan : setelah dilakukan tindakan keperawatan pada An.N selama 3x24 jam diharapkan cemas pada keluarga klien berkurang

Dengan criteria hasil :
-       Keluarga klien tidak cemas lagi,
-       keluarga klien tidak gelisah,
-       keluarga klien tidak bingung lagi dengan penyakit anaknya.

a.       Kaji tingkat pengetahuan keluarga

b.      Intruksikan agar orang tua klien untuk tetap menemani anaknya.

c.       Berikan support pada keluarga

d.      Gunakan komunikasi terapeutik

e.      Berikan informasi tentang cara perawatan penyakit klien berupa pendidikan kesehatan.
a.       Dengan mengetahui tingkat pengetahuan keluarga dapat dilakukan tindakan pendidikan kesehatan yang tepat
b.      Kehadiran orangtua sebagai orang terdekat klien diharapkan dapat membuat anak merasa nyaman sehingga menurunkan dampak hospitalisasi
c.       Support  dibutuhkan untuk meningkatkan semangat dan mengurangi kegelisahan orangtua terhadap penyakit klien
d.      Komunikasi terapeutik dapat membuat perencaan keperawatan berjalan lancar
e.       Pendidikan kesehatan yang tepat dapat mencegah terjadinya komplikasi penyakit tingkat lanjut.
a.    Kaji tingkat pengetahuan keluarga

b.   Intruksikan agar orang tua klien untuk tetap menemani anaknya.

c.    Berikan support pada keluarga

d.   Gunakan komunikasi terapeutik

e.    Berikan informasi tentang cara perawatan penyakit klien berupa pendidikan kesehatan.


No
Hari, Tgl/jam
Diagnosa
Implementasi
Evaluasi
Paraf
1.
Senin,
20/02/2012
Pukul 17.00

Bersihan jalan napas tidak efektif b/d penumpukan sputum

1.      Mengkaji tanda-tanda vital
2.      Mengkaji frekuensi atau kedalaman pernadasan dan gerakan dada.
3.      Mengauskultasi area paru, catat area penurunan atau tak ada aliran udara.
4.      Manganjurkan orangtua klien untuk memberikan minum air hangat

S :
-       ibu  klien An. N masih batuk dan napasnya sesak
-       ibu klien mengatakan An.N belumbisa mengeluarkan dahak
O :
-    An. N tampak batuk-batuk
-    batuk An.N  bertambah sering saat menangis
-    Tampak hipersekret di hidung klien berwarna bening agak encer
-    Tidak ada pernapasan cuping hidung
-    Rongga mulut tampak kemerahan
-    Ada retraksi dinding dada
-    Suara napas ronkhi +/+
-       TTV :
N = 125x/mnt
    RR= 46x/mnt
    S = 37 oc
A : masalah belum teratasi
P : lanjutkan ke intervensi selanjutnya : Kolaborasi dalam pemberian Terapi bronkodilator dan mukolitik melalui inhalasi dan terapi antibiotic.


Senin, 20/02/2012
Pukul 19.30
Bersihan jalan napas tidak efektif b/d penumpukan sputum

1.      Mengkaji tanda-tanda vital
2.      Mengkaji frekuensi atau kedalaman pernadasan dan gerakan dada.
3.      Manganjurkan orangtua klien untuk memberikan minum air hangat

S :
-    Ibu klien mengatakan malas untuk mengambil air hangat karena An.N tidak ada yang menjaga
-    Ibu klien mengatakan sesak An.N makin meningkat

O :
 - An. N tampak menangis terus
- Terlihat hipersekret di hidung klien +/+
- Rongga mulut klien berwarna merah
- suara napas ronkhi +/+
TTV =
N = 128x/mnt
RR = 45x/mnt
S = 37 oc
A : masalah belum teratasi
P: pemantauan frrekuensi kedalaman pernapasan gerakan dada


Selasa, 21/02/2012
Pukul 13.30
Bersihan jalan napas tidak efektif b/d penumpukan sputum

1.      Mengkaji tanda-tanda vital
2.      Mengkaji frekuensi atau kedalaman pernadasan dan gerakan dada.
3.      Mengauskultasi bunyi napas
4.      Manganjurkan orangtua klien untuk memberikan minum air hangat
S :
-       ibu klien mengatakan semalam jam 9 malam An.N diberikan oksigen
-       Ibu klien mengatakan semalam An.N napasnya sesak sekali
-       Ibu klien mengatakan semalam An.N rewel sekali
-       Ibu klien mengatakan sudah memberikan An.N minum air hangat
O :
-       An. N terlihat menangis terus
-       An.N sudah tidak lagi memakai Nasal Kanul O2
-       Tampak hipersekret berwarna bening dan cair dihidung klien +/+
-       Tidak ada pernapasan cuping hidung
-       RR = 40x/mnt
-       Ronkhi +/+
-       Telah diberikan terapi :
Meropenem 150 mg
Kalmetason 1 mg
pada jam 08.00 WIB
Dan terapi inhalasi : ventolin ½ cc dan Nacl 2 cc. pada jam 06.00 WIB
A : masalah belum teratasi
P : lanjutkan ke intervensi selanjutnya untuk terus memantau frekuensi napas klien dan pengeluaran secret klien

2
Selasa, 21/02/2012
Pukul 19.30
Bersihan jalan napas tidak efektif b/d penumpukan sputum


1.      Mengkaji frekuensi atau kedalaman pernadasan dan gerakan dada.
2.      Mengauskultasi bunyi napas
3.      Menganjurkan orangtua klien untuk memberikan minum air hangat
S :
-    ibu klien mengatakan An.N masih batuk – batuk
-    ibu klien mengatakan An.N rewel sekali
-    ibu klien mengatakan An.N minum air hangat 1 gelas kecil
O :
-    An. N terlihat menangis terus
-    Terlihat hipersekret berwarna bening pada hidung klien +/+
-    RR : 40 x/mnt
-    Ronkhi +/+
A : masalah belum terjadi
P : lanjutkan ke intervensi selanjutnya untuk terus memantau frekuensi napas klien



Rabu, 22/02/2012
Pukul 14.00
Bersihan jalan napas tidak efektif b/d penumpukan sputum

  1. Mengkaji TTV
  2. Mengkaji frekuensi kedalaman pernapasan & gerakan dada klien
  3. Mengauskultasi bunyi napas klien
  4. Menganjurkan orangtua klien untuk memberikan minum air hangat
  5. Memberikan terapi inhalasi :
Ventolin ½ cc
Nacl 2 cc
  1. Mengajak An.N bermain sambil melakukan inhalasi
S :
-    Ibu klien mengatakan An.N memang selalu menangis kalau diberi uap
-    Ibu klien mengatakan sebel kalau An.N diberi uap tidak bisa anteng
-    Ibu klien mengatakan ada atau tidak obat lain selain di uap untuk mengencerkan dahak
O :
-    An.N terlihat ketakutan saat dilakukan inhalasi
-    An. Terlihat menangis saat dilakukan inhalasi
-    An.N terlihat batuk-batuk saat di inhalasi
-    Terlihat hipersekret pada hidung klien berwarna bening dan encer
-    Ronkhi +/+
A : masalah teratasi sebagian
P : lanjutkan keintervensi selanjutnya


Rabu, 22/02/2012
Pukul 16.00
Bersihan jalan napas tidak efektif b/d penumpukan sputum

1.      Memberikan terapi :
a.       Puyer batuk (etapilin15mg, bisolvon ½ cth,CTM 1/5 tab, salbutamol 0,35 mg)
b.      Meropenem 3x150 mg
c.       Kalmetason 3x1 mg
S :
-    ibu klien mengatakan ingin pulang karena An.N sepertinya sudah baik keadaannya
O :
-        An.N Terlihat tidur
A : masalah teratasi sebagian
P : intervensi dilanjutkan untuk memantau pengeluaran sekret

3
Rabu,
22/02/2012
Pukul 19.00
Bersihan jalan napas tidak efektif b/d penumpukan sputum

1.      Menganjurkan ibu memberikan minum air hangat
2.      Mengkaji TTV
3.      Mengauskultasi bunyi napas
4.      Mengajak An.N bermain sambil melakukan pemeriksaan
S :
-    Ibu klien mengatakan batuk An.N masih
-    Ibu klien mengatakan An.N sudah tidak sesak lagi
-    Ibu klien mengatakan An.N sudah tidak rewel seperti kemarin
-    Ibu klien mengatakan An.N sudah bisa ceria lagi

O :
-       An.N terlihat senang dan tertawa saat bermain dengan perawat
-       An.N terlihat tidak menangis saat dilakukan pengkajian
-       An. N tampak ceria dan segar
-       Tampak sekret pada hidung klien +/+ berwarna putih encer
-       RR = 37x/mnt
-       Tidak ada retraksi dinding dada
-       Ronkhi +/+
A : masalah teratasi sebagian
P : lanjutkan intervensi untuk menghilangkan secret klien