Sabtu, 05 Februari 2011

ANALISA KASUS chronic osteomyelitis

ANALISA KASUS

4.1 KASUS

A chronic osteomyelitis of 20 years duration. The patient had multiple surgical procedures and treatments with antibiotics, but continued to have a draining sinus in the lower leg. In the area adjacent to the draining sinus, soft tissue swelling and signs of chronic infection and previous surgical treatment can be seen. X-rays revealed the presence of chronic osteomyelitis in the tibia. Areas of radiolucency are present at the base of the wound that are compatible with erosion of bone due to infection. Although the bone is stable with no evidence of fracture or non-union, the extent and chronic nature of the infection may have required debridement that would weaken or destabilize the tibia.

A debridement was performed to remove the bulk of the surrounding inflammatory tissue and infected bone. This left a defect of soft tissue and a raw surface of tibia. Enough bone was still present to provide lower extremity stability. Some scarring was left behind to minimize the size of the open wound and to reduce post-operative discomfort. The bulk of the unstable and thin scar would be excised at the flap procedure. A latissimus muscle flap was used to fill the defect in the tibia and resurface the area of scar tissue that was removed. The latissimus muscle has a long vascular leash and could reach proximal to the point where the patient's anterior tibial artery showed evidence of injury.

4.2 PENGKAJIAN

1. Data Fokus, meliputi :

a. DS:

- Klien mengatakan pernah dilakukan prosedur bedah

- Klien mengatakan pernah dilakukan pengobatan dengan antibiotik,

- Klien mengatakan pernah dilakukan drainase luka ditungkai bawah

- Klien mengatakan menderita osteomielitis sejak 20 tahun lalu

b. DO:

1) Klien terlihat terpasang drainase luka ditungkai bawah

2) Area yang berdekatan dengan drainase luka jaringan lunaknya telihat bengkak dan terdapat tanda-tanda infeksi kronis

3) X- ray menyatakan adanya osteomielitis kronik di tibia

4) Hasil X-ray : didasar luka terdapat erosi tulang akibat infeksi

5) Tidak ada fraktur tulang

6) Terdapat kerusakan jaringan lunak dan permukaan kulit pada tibia

7) Tulang masih cukup untuk memberikan stabilitas pada ekstermitas bawah

8) Terdapat jaringan parut disekitar jaringan yang mengalami peradangan dan tulang yang terinfeksi

c. Data tambahan

1) klien mengatakan nyeri pada bagian tungkai bila disentuh

2) skala nyeri 7 (0-10)

4.3 ANALISA DATA

NO.

DATA

PROBLEM

ETIOLOGI

1.

Ds :

- Klien mengatakan menderita osteomielitis sejak 20 tahun lalu

- Klien mengatakan sudah dilakukan prosedur bedah

- Klien mengatakan pernah dilakukan pengobatan dengan antibiotik.

- Klien mengatakan pernah dilakukan drainase luka ditungkai bawah.

Do :

- Klien terlihat terpasang drainase luka ditungkai bawah

- Area yang berdekatan dengan drainase luka jaringan lunaknya telihat bengkak dan terdapat tanda infeksi kronik.

- X- ray menyatakan adanya osteomielitis kronik di tibia

- Hasil X-ray : didasar luka terdapat erosi tulang akibat infeksi

- Tidak ada fraktur tulang

- Terdapat kerusakan jaringan lunak dan permukaan kulit pada tibia

Resiko penyebarluasan infeksi

Abses tulang

2

Ds : -

Do :

- Klien terlihat terpasang drainase luka ditungkai bawah

- Area yang berdekatan dengan drainase luka jaringan lunaknya telihat bengkan dan terdapat tanda infeksi kronik

- Hasil X-ray : didasar luka terdapat erosi tulang akibat infeksi

- Terdapat kerusakan jaringan lunak dan permukaan kulit pada tibia

- Tulang masih cukup untuk memberikan stabilitas pada ekstermitas bawah

Gangguan mobilitas fisik

Kerusakan rangka neuromuskuler

3

Ds :

- Klien mengatakan pernah dilakukan prosedur bedah

- Klien mengatakan pernah dilakukan pengobatan dengan antibiotik,

- Klien mengatakan pernah dilakukan drainase luka ditungkai bawah

- Klien mengatakan menderita osteomielitis sejak 20 tahun lalu

Do :

- Klien terlihat terpasang drainase luka ditungkai bawah

- Area yang berdekatan dengan drainase luka jaringan lunaknya telihat bengkak dan terdapat tanda-tanda infeksi kronis

- X- ray menyatakan adanya osteomielitis kronik di tibia

- Hasil X-ray : didasar luka terdapat erosi tulang akibat infeksi

- Terdapat kerusakan jaringan lunak dan permukaan kulit pada tibia

- Terdapat jaringan parut disekitar jaringan yang mengalami peradangan dan tulang yang terinfeksi

manajemen yang tidak efektif dari rejimen terapeutik

kurangnya pengetahuan tentang pengelolaan jangka panjang osteomyelitis

4.

Ds :

- klien mengatakan nyeri pada bagian tungkai bila disentuh

Do :

- Area yang berdekatan dengan drainase luka jaringan lunaknya telihat bengkak dan terdapat tanda infeksi kronik

- Terdapat kerusakan jaringan lunak dan permukaan kulit pada tibia

- skala nyeri 7 (0-10)

Nyeri

Inflamasi dan pembengkakan

4.4 DIAGNOSA KEPERAWATAN

1. Resiko penyebarluasan infeksi b.d abses tulang

2. Gangguan mobilitas fisik b.d Kerusakan rangka neuromuskuler

3. Manajemen yang tidak efektif dari rejimen terapeutik b.d kurangnya pengetahuan tentang pengelolaan jangka panjang osteomyelitis

4. Nyeri b.d inflamasi dan pembengkakan

4.5 PERENCANAAN KEPERAWATAN

1. Diagnosa 1: Resiko penyebarluasan infeksi b.d. abses tulang

Tujuan : Setelah dilakukan tindakan keperawatan selama 3 x 24 jam tidak terjadi penyebaran infeksi

Kriteria hasil :

- Pengeluaran drainase luka lancar

- Tidak terdapat tanda – tanda penyebaran infeksi

- Mengidentifikasi intervensi untuk mencegah atau menurunkan resiko penyebaran infeksi

Intervensi :

a. Fasilitasi dalam hal pengontrolan infeksi, sterilisasi dan prosedur/ kebijakan aseptik

Rasional: tetapkan mekanisme yang dirancang untuk mencegah infeksi

b. Memantau respon pasien terhadap terapi antibiotika

c. Melakukan observasi tempat pemasangan infus adanya bukti flebitis atau infiltrasi

d. Pantau Kesehatan umum dan nutrisi pasien. Diet protein seimbang vitamin C dan vitamin D

Rasional: Untuk menyakinkan adanya keseimbangan nitrogen dan merangsang pertumbuhan

2. Diagnosa 2: Kerusakan mobilitas fisik b.d. Kerusakan rangka neuromuskuler

Tujuan : Setelah dilakukan tindakan keperawatan dalam 3 x 24 jam mobilitas klien meningkat

Kriteria Hasil :

- Pengeluaran drainase luka lancar

- Tidak tanda – tanda penyebaran infeksi

Intervensi :

- Berikan program pengobatan dengan membatasi aktivitas klien.

- Anjurkan klien untuk melindungi tulang dengan alat imobilisasi dan hindarkan stres pada tulang karena tulang menjadi lemah akibat proses infeksi.

- Berikan pemahaman tentang rasional pembatasan aktivitas.

- Anjurkan klien untuk berpartisipasi aktif dalam kehidupan sehari-hari dalam batas fisik tetap dianjurkan untuk mempertahankan rasa sehat secara umum.

3. Diagnosa 3: Manajemen yang tidak efektif dari rejimen terapeutik b.d kurangnya pengetahuan tentang pengelolaan jangka panjang osteomyelitis

Tujuan : Setelah dilakukan tindakan keperawatan dalam 3 x 24 jam terdapat kemajuan atau peningkatan pemberian asuhan keperawatan pada klien.

Kriteria Hasil :

- Kebutuhan rejimen terapeutik klien terpenuhi dengan tidak adanya komplikasi lebih lanjut

Intervensi :

- Berikan informasi dan instruksi mengenai perawatan luka dan teknik aseptik, untuk mengurangi resiko kontaminasi silang dan mendorong penyembuhan luka.

- Review obat regimen yang mencakup jadwal, nama, dosis, tujuan, dan efek samping karena terapi antibiotik jangka panjang diperlukan.

- Tekankan pentingnya diet yang tepat, istirahat, dokter rehabilitasi tindak lanjut, dan fisik untuk memfasilitasi penyembuhan luka dan mengurangi risiko osteomyelitis kronis.

- Berikan instruksi tertulis tentang informasi yang sebelumnya bersama dengan nomor telepon untuk menelepon dengan pertanyaan.

4. Diagnosa 4: Nyeri b.d Inflamasi dan pembengkakan

Tujuan : Setelah dilakukan tindakan keperawatan selama 3 x 24 nyeri dapat dikontrol

Kriteria Hasil :

- Tanda – tanda infeksi berkurang

- Klien mengatakan rasa sakit berkurang

Intervensi :

a. Evaluasi rasa sakit, catat karakteristik, lokasi, dan intensitas (skala 0-10)

Rasional: sediakan informasi mengenai kebutuhan atau efektifitas intervensi

b. Berikan informasi mengenai sifat ketidaknyamanan, sesuai kebutuhan

Rasional: pahami penyebab rasa ketidaknyamanan

c. Dorong penggunaan teknik relaksasi misalnya; latihan napas dalam, bimbingan imajinasi, visualisasi.

Rasional: lepaskan tegangan emosional dan otot: tingkatkan perasaan kontrol yang mungkin dapat meningkatkan kemampuan koping.

d. Bantu klien untuk melakukan immobilisasi dengan meggunakan bidai

Rasional :untuk mengurangi nyeri dan spasme otot

e. Bantu klien untuk meninggikan bagian tubuh yang sakit

Rasional: mengurangi pembengkakan dan ketidaknyamanan yang ditimbulkannya.

4.6 IMPLEMENTASI

Tgl / jam

Catatan Perawatan

Paraf

Diagnose 1:

Klien mengatakan menderita osteomielitis sejak 20 tahun lalu dan pernah dilakukan prosedur bedah, Klien terlihat terpasang drainase luka ditungkai bawah dan area yang berdekatan dengan drainase luka jaringan lunaknya telihat bengkak dan terdapat tanda infeksi kronik. Selain itu terdapat kerusakan jaringan lunak dan permukaan kulit pada tibia.

· Mengobservasi tempat pemasangan selang drainase adanya bukti flebitis atau infiltrasi.

Diagnose 2:

Tulang klien terlihat masih cukup untuk memberikan stabilitas pada ekstermitas bawah. Namun,dari hasil X-ray menunjukkan bahwa didasar luka klien terdapat erosi tulang akibat infeksi .

  • Memberikan program pengobatan dengan membatasi aktivitas klien.

Diagnose 3:

Klien mengatakan menderita osteomielitis sejak 20 tahun lalu pernah dilakukan prosedur bedah, dilakukan pengobatan dengan antibiotic, dan dilakukan drainase luka ditungkai bawah. Pada hasil X- ray menyatakan adanya osteomielitis kronik di tibia.

· mereview obat regimen yang mencakup jadwal, nama, dosis, tujuan, dan efek samping karena terapi antibiotik jangka panjang diperlukan.

Diagnose 4:

Area yang berdekatan dengan drainase luka jaringan lunak pada klien telihat bengkak dan terdapat tanda infeksi kronik serta kerusakan jaringan lunak dan permukaan kulit pada tibia.

  • Mengevaluasi rasa sakit, catat karakteristik, lokasi, dan intensitas (skala 0-10).

4.7 EVALUASI

Tgl / jam

Catatan Perawatan

Paraf

Diagnose 1:

· Mengobservasi tempat pemasangan selang drainase adanya bukti flebitis atau infiltrasi.

S: klien mengatakan bahwa sudah tidak terpasang selang drainase

O : Tidak terlihat infeksi pada area pemasangan selang drainase

A: Infeksi pada area pemasangan selang teratasi

P : Mempertahankan posisi pemasangan selang drainase pada klien

Diagnose 2:

· Memberikan program pengobatan dengan membatasi aktivitas klien.

S : Klien mengatakan mampu membatasi aktivitasnya

O: Klien terlihat membatasi aktivitas kesehariannya

A : Program pengobatan terkait pembatasan aktivitas klien tercapai

P : Lanjutkan program pengobatan dengan tetap memantau keseimbangan aktivitas klien dan kemampuan pergerakannya

Diagnose 3:

· Mereview obat regimen yang mencakup jadwal, nama, dosis, tujuan, dan efek samping karena terapi antibiotik jangka panjang diperlukan.

S : Klien mengatakan merasa lebih baik setelah mendapatkan terapi obat baru.

O : klien terlihat lebih optimis terhadap proses penyembuhannya.

A : pemberian terapi obat baru tercapai

P : Lanjutkan ke tindakan selanjutnya

Diagnose 4:

· Mengevaluasi rasa sakit, catat karakteristik, lokasi, dan intensitas (skala 0-10)

S : Klien mengatakan sudah tidak terasa sakit pada daerah sakit

O : Skala nyeri 4 (0-10)

A : Nyeri klien hilang terkontrol

P : Lanjutkan ke tindakan selanjutnya

Tidak ada komentar:

Posting Komentar