BAB III
TINJAUAN KASUS
Klien bernama An. N, nama panggilan An. N, tempat tanggal lahir 04 Juni 2011 (8 bulan), jenis kelamin perempuan, merupakan anak 3 dari 3 bersaudara , pendidikan belum sekolah, ibu klien bernama Ny. i usia 37 tahun, pendidikan SMA, pekerjaan ibu rumah tangga, agama Islam, suku sunda, nama ayah Tn. R usia 40 tahun pendidikan SMA, pekerjaan dagang, agama Islam, suku sunda, alamat Jl. Cempaka putih utara 07/02. riwayat kehamilan normal, menangis spontan dibantu bidan, berat lahir : 2,5 Kg, panjang lahir : 48 cm, riwayat imunisasi : campak belum diberikan , riwayat makanan : ASI sampai dengan sekarang. Pada tanggal 20 febuari 2011, klien datang ke RS Islam Jakarta , melalui UGD, pada pukul 13.10 WIB, kemudian klien dikirim oleh dokter jaga di UGD ke ruang perawatan,sebelumnya klien sudah berobat ke puskesmas terdekat namun belum ada perbaikan dari kondisi kesehatan An.N, Klien masuk ruang perawatan anak, jam 15.45 WIB, di ruang perawatan dilakukan pengkajian oleh perawat ruangan, di dapatkan hasil:
Keluarga klien mengatakan sesak
sejak satu hari sebelum masuk rumah sakit, tanpa dipengaruhi aktivitas, klien
demam dirasakan naik turun sudah 2 hari SMRS, klien batuk pilek selama 4hari SMRS, terdengar seperti ada dahak yang
sulit dikeluarkan, keluarga mengatakan saat dirumah klien mual dan muntah setelah
makan, minum susu dan minum obat. Saat pengkajian dilakukan klien sudah tidak
muntah namun masih mual, keluarga mengatakan selama sakit klien menjadi tidak
nafsu makan, biasanya saat sebelum sakit bisa menghabiskan bubur 1 mangkok
kecil, dan mau makan biscuit sebagai cemilan saat sakit klien tidak mau makan
biscuit, sekarang saat sakit makan hanya mau 3 sendok, selebihnya klien hanya
mau menyusu, Klien menyusu sangat sering, > dari 10 kali, dan sekali menyusu
biasanya sampai 2 menit. Klien terlihat
masih batuk-batuk , Tidak ada pernapasan cuping hidung, terlihat
hipersekret pada hidung klien (+/+) berwarna bening agak encer. Ubun-ubun besar tidak cekung, mata
tidak cekung, konjungtiva an anemis, mukosa bibir lembab, lidah kotor, rongga
mulut terlihat kemerahan, Ada retraksi dinding dada, Suara napas ronkhi +/+,
TTV : Nadi : 125 x/menit, RR : 46 x/menit, Suhu : 38,8oc, turgor
kulit elastic. akral teraba hangat. BB saat ini 7kg, BB sebelum sakit 7,5kg. TB
= 61 CM, LK = 43 cm, LILA = 14 cm. keluarga mengatakan An. N Terkena penyakit
batuk pilek ini mungkin dikarenakan tertular kakak An.N yang no.2 yang memang
sedang sakit batuk pilek juga.
Hasil Pemeriksaan Laboratorium
tanggal 20 febuari jam 18:22 WIB
hemoglobin 9,6 g/dl, leukosit 16,74 ribu/µl, trombosit 289 ribu/µl, hematokrit 30%,. Hasil foto thorax (tgl 20-02-2012) Kesan : infiltrate dikedua paru, suspek bronkopneumonia, tidak tampak kelainan radiologis pada cor.
hemoglobin 9,6 g/dl, leukosit 16,74 ribu/µl, trombosit 289 ribu/µl, hematokrit 30%,. Hasil foto thorax (tgl 20-02-2012) Kesan : infiltrate dikedua paru, suspek bronkopneumonia, tidak tampak kelainan radiologis pada cor.
ANALISA
DATA
No
|
Data Fokus
|
Masalah
|
Etiologi
|
1.
|
Data subjektif :
- Ibu klien mengatakan An.N batuk
pilek sejak 4 hari SMRS
- Ibu klien mengatakan An.N sesak
sejak 1 hari SMRS
- Ibu klien mengatakan An.N batuk
kering, namun terdengar seperti ada dahaknya tidak bisa keluar
- Ibu klien mengatakan sudah
dirontgen oleh dokter
Data objektif :
- An. N tampak batuk-batuk saat
sedang dilakukan pengkajian
- An.N tampak batuk bertambah sering saat menangis
- Tampak hipersekret di hidung
klien berwarna bening agak encer
- Tidak ada pernapasan cuping
hidung
- Tenggorokan tampak kemerahan
- Ada retraksi dinding dada
- Suara napas ronkhi +/+
- TTV :
Nadi : 125 x/menit
RR : 46 x/menit
Suhu : 38,8oc
- Hasil foto thorax (tgl
20-02-2012)
Kesan : infiltrate dikedua paru, suspek
bronkopneumonia, tidak tampak kelainan radiologis pada cor.
|
Bersihan jalan napas tidak
efektif
|
penumpukan sputum
|
2.
|
Data subjektif :
- ibu klien mengatakan An.N
panas nya naik turun sudah 2 hari SMRS
-
ibu klien mengatakan An.N hanya mau menyusu
Data objektif :
- Ubun – ubun besar tidak cekung
- Kelopak mata tidak cekung
- Mukosa bibir lembab
- Turgor kulit elastis
-
akral
klien hangat
- TTV :
Nadi
: 125 x/menit
RR
: 46 x/menit
Suhu
: 38,8oc
-
intake
:
a. Minum ASI
Frekuensi sering sekali : >10 x/hr
Produksi ASI : banyak, memancar
Lamanya : 2menit/ tiap kali
menyusu
b.Infus : 700cc
-
output
:
-
BAK:2x ganti pampers
-
BAB
: 1x
-
IWL
:
30-usia(dlm thn)cc/kgbb/hari
= 30 – 8/12 cc/kg bb/ hari
= 29,3 cc/kg bb/ hari
= 205,1 cc/hari
Karena ada pertambahan suhu :
Suhu = 38,8 oc = 1,8
oc (naik 2 oc)
Jadi, 2x12%x205,1 = 49,22
Total IWL = 205,1 + 49,22= 254,32cc/hr
|
Resiko kurang volume cairan
|
pengeluaran cairan berlebih;
peningkatan suhu tubuh
|
3.
|
Data subjektif :
- Ibu klien mengatakan nafsu
makan An.N berkurang
- Ibu klien mengatakan An.N makan
bubur hanya 3 sendok
- Ibu klien mengatakan An.N hanya
mau minum ASI saja
- Ibu klien mengatakan An.N tidak
mau makan biscuit
- Ibu klien mengatakan BB An.N
saat ini 7kg
- Ibu klien mengatakan BB
sebelumnya 7,5 kg
- Ibu klien mengatakan tidak ada
muntah,
- Ibu klien mengatakan An.N saat
makan masih suka mual
Data objektif :
Antropometri :
- BB saat ini 7kg
- TB : 61 cm
- LK : 43 cm
- LILA :14 cm
- BB menurut NCHS
*BB
berada pada 10 percentil (normal)
*TB
berada di bawah 5 percentil
*LK berada pada 25 percentil (normal
- BB menurut BBI :
Usia(bln) + 9 =
2
= 8,5 kg + 20%
+ 6,5 – 10,2 kg
Biochemical sign :
-
Hemoglobin
L 9,6
g/dl,
-
Hematokrit L 30%
Clinical sign :
- Rambut tipis warna hitam tidak
mudah rontok
- Kelopak mata tidak cekung
- Konjungtiva an anemis
- Mukosa bibir lembab
- Lidah terlihat kotor
- Bising usus 6x/menit
Dietary history :
-
Klien
tampak Minum ASI, dengan frekuensi sering sekali : >10 x/hr
Produksi ASI : banyak, memancar
Lamanya : 2menit/ tiap kali
menyusu
|
Resiko nutrisi kurang dari
kebutuhan tubuh
|
intake yang tidak adekuat
|
4.
|
Data subjektif:
-
Ibu
klien mengatakan khawatir pada An.N
-
Ibu
klien mengatakan biasanya kalo sakit batuk pilek hanya berobat di puskesmas
langsung sembuh
-
Ibu
klien mengatakan ini pertama kalinya anaknya
Sakit
batuk pilek sampai dirawat di RS
Data objektif :
-
Ibu
klien tampak cemas
-
Ibu
klien tampak gelisah
-
Ibu
klien tampak bingung ketika ditanya tentang penyebab penyakit anaknya
|
Cemas pada orangtua
|
Kurang pengetahuan
tentang penyakit
|
Dx keperawatan &
Data
|
Tujuan & KH
|
Rencana Keperawatan
|
Rencana Keperawatan An.N
|
|
Berdasarkan teori
|
Rasional
|
|||
Bersihan jalan
napas tidak efektif b/d penumpukan produksi sputum
Ditandai dengan
:
DS :
- Ibu klien mengatakan An.N batuk
pilek sejak 4 hari SMRS
- Ibu klien mengatakan An.N sesak
sejak 1 hari SMRS
- Ibu klien mengatakan An.N batuk
kering, namun terdengar seperti ada dahaknya tidak bisa keluar
- Ibu klien mengatakan sudah
dirontgen oleh dokter
DO :
- An. N tampak batuk-batuk saat
sedang dilakukan pengkajian
- An.N tampak batuk bertambah sering saat menangis
- Tampak hipersekret di hidung
klien berwarna bening agak encer
- Tidak ada pernapasan cuping
hidung
- Tenggorokan tampak kemerahan
- Ada retraksi dinding dada
- Suara napas ronkhi +/+
- TTV :
Nadi : 125 x/menit
RR : 46 x/menit
Suhu : 38,8oc
- Hasil foto thorax (tgl
20-02-2012) Kesan : infiltrate dikedua paru, suspek bronkopneumonia, tidak
tampak kelainan radiologis pada cor.
|
Tujuan : setelah
dilakukan tindakan keperawatan pada An.N selama 3x24 jam diharapkan masalah
tidak efektifnya bersihan jalan napas teratasi. Dengan criteria hasil :
-
Klien
tidak sesak napas lagi
-
Tidak
terdengar batuk
-
Tidak
ada hipersekret
-
Tidak
ada kemerahan di tenggorokan
-
Tidak
ada retraksi dinding dada
-
Suara
napas vesikuler
-
TTV
dalam batas normal (S=36o.c, N=80-100x/menit, RR = 30-40x/menit)
-
Pasien
mau minum air hangat yang dianjurkan.
|
a. Kaji frekuensi atau kedalaman
pernadasan dan gerakan dada.
b. Auskultasi area paru, catat area penurunan
atau tak ada aliran udara.
c. Bantu pasien latihan nafas dan batuk secara
efektif.
d. Suction secara indikasi.
e. Lakukan fisioterapi dada.
f. Berikan cairan sedikitnya 1000 ml/hari
(kecuali kontra indikasi), tawarkan air hangat dari pada dingin.
Kolaborasi
a. Terapi obat-obatan bronkodilator dan mukolitik melalui inhalasi. Contoh pemberian obat ventolin dan bisolvon.
b. Berikan obat
bronkodialtor, ekspetoran, dan mukolitik secara oral.
c. Berikan
cairan tambahan misalnya cairan intravena
d. Kolaborasi pemberian antibiotik. |
a. takipnea, pernafasan dangkal dan gerakan dada tak simetris terjadi
karena peningkatan tekanan dalam paru dan penympitan bronkus. Semakin sempit
dan tinggi semakin meningkat frekuensi pernapasannya.
b. suara mengi mengindikasikan terdapatnya
penyempitan bronkus oleh sputum. Penurunan aliran udara terjadi pada area
konsolidasi dengan cairan, krekles terjadi pada area paru yang banyak cairan
eksudatnya.
c. nafas dalam
memudahkan ekspansi maksimum paru-paru atau jalan nafas lebih kecil. Batuk
secara efektif mempermudah pengeluaran dahak dan mengurangurangi tingakat
kelelahan akibat batuk
a. mengeluarkan sputum secara
mekanik dan mencegah obstruksi jalan nafas.
b. merangsang gerakan mekanik
lewat vibrasi dinding dada supaya sputum mudah bergerak keluar.
c. meningkatkan hidrasi sputum,
air hangat mengurangi tingkat kekentalan dahak sehingga mudah dikeluarkan.
Kolaborasi :
a.
Rasional:
memudahkan pengenceran, dan pembuangan secret dengan cepat
b.
Rasional:
mengurangi spasma bronkus, memudahkan pengenceran, dan pembuangan secret
melalui silia mucus pada saluran pernafasan.
c.
Rasional:
cairan diperlukan untuk menggantikan kehilangan, memobilisasikan secret.
d.
Rasional:
membunuh mikroorganisme penyebab, sehingga bisa mengurangi peningkatan produk
sputum yang merupakan sebagai akibat timbulnya peradangan.
|
1.Kaji frekuensi atau kedalaman
pernadasan dan gerakan dada.
2.Auskultasi area paru, catat
area penurunan atau tak ada aliran udara.
3.Beri anjuran kepada orangtua
klien untuk memberikan minum air hangat
Kolaborasi
1. Berikan Terapi obat-obatan bronkodilator dan mukolitik melalui
inhalasi. Contoh pemberian obat ventolin dan bisolvon.
2. Berikan terapi antibiotik.
meropenem
|
Dx
keperawatan &
Data
|
Tujuan
& KH
|
Rencana
Keperawatan
|
Rencana
Keperawatan An.N
|
|
Berdasarkan
teori
|
Rasional
|
|||
Resiko volume cairan kurang
dari kebutuhan tubuh b/d pengeluaran berlebih; peningkatan suhu tubuh
Ditandai dengan :
DS :
- ibu klien mengatakan An.N panas nya naik
turun sudah 2 hari SMRS
- ibu klien mengatakan An.N hanya mau menyusu.
DO :
- Ubun – ubun besar tidak cekung
- Kelopak mata tidak cekung
- Mukosa bibir lembab
- Turgor kulit elastis
- akral klien hangat
- TTV :
Nadi
: 125 x/menit
RR
: 46 x/menit
Suhu
: 38,8oc
- intake :
a. Minum ASI
Frekuensi sering sekali : >10 x/hr
Produksi ASI : banyak, memancar
Lamanya : 2menit/ tiap kali menyusu
b.Infus : 700cc
- output :
- BAK
: 2x ganti pampers
- BAB : 1x
- IWL :
30-usia(dlm thn)cc/kg
bb/hari
= 30 – 8/12 cc/kg bb/ hari
= 29,3 cc/kg bb/ hari
= 205,1 cc/hari
Karena ada pertambahan suhu :
Suhu = 38,8 oc = 1,8
oc (naik 2 oc)
Jadi, 2x12%x205,1 = 49,22
Total IWL = 205,1 + 49,22= 254,32cc/hr
|
Tujuan : setelah dilakukan
tindakan keperawatan pada An.N selama 3x24 jam diharapkan masalah kurang
volume cairan pada klien tidak terjadi
Dengan criteria hasil :
-
Tidak
ada demam
-
Klien
mau minum air hangat
-
TTV
dalam batas normal (S=36o.c, N=80-100x/menit, RR = 30-40x/menit)
-
Klien
mau menyusu lebih banyak lagi
|
a. Monitor
tanda-tanda vital minimal 2 jam sekali.
b. Observasi
cairan masuk dan keluar, hitung keseimbangan cairan
c. Beri
cairan sesuai kebutuhan bila tidak ada kontraindikasi
d. Beri
kompres air hangat
e. Anjurkan
klien untuk mengurangi aktivitas yang berlebihan saat suhu tubuh naik
Kolaborasi:
a. pemberian
antipiretik,
b. pemberian
antibiotik,
|
a.
tanda-tanda
vital dalam batas normal menandakan keadaan umum baik
b.
untuk
mengetahui keseimbangan cairan
c.
asupan
cairan sangat diperlukan untuk menambah volume cairan tubuh
d.
merangsang
pusat pengatur panas untuk menurunkan produksi panas tubuh.
e.
Mengurangi
pengeluaran cairan berlebih
Kolaborasi :
a.
Rasional:
Merangsang pusat pengatur panas di otak
b.
Rasional:
membunuh
mikroorganisme penyebab,
|
1.
Monitor tanda-tanda vital minimal
2 jam sekali
2.
Observasi cairan masuk dan
keluar,
3.
Beri cairan sesuai kebutuhan bila
tidak ada kontraindikasi.
4.
Lakukan dan Ajarkan orangtua
klien untuk melakukan tekhnik mengompres
dengan air hangat.
5.
Anjurkan orang tua klien untuk
mengurangi aktivitas yang berlebihan saat suhu tubuh naik.
Kolaborasi:
a.
Berikan antipiretik.
Praxion drop 3x0,8cc
b.
Berikan antibiotik,
Meropenem 3x150 mg
|
Dx
keperawatan &
Data
|
Tujuan
& KH
|
Rencana
Keperawatan
|
Rencana
Keperawatan An.N
|
|
Berdasarkan
teori
|
Rasional
|
|||
Resiko perubahan nutrisi kurang
dari kebutuhan tubuh b/d intake yang tidak adekuat
Ditandai dengan :
Data subjektif :
-
Ibu
klien mengatakan nafsu makan An.N berkurang
-
Ibu
klien mengatakan An.N makan bubur hanya 3 sendok
-
Ibu
klien mengatakan An.N hanya mau minum ASI saja
-
Ibu
klien mengatakan An.N tidak mau makan biscuit
-
Ibu
klien mengatakan BB An.N saat ini 7kg
-
Ibu
klien mengatakan BB sebelumnya 7,5 kg
-
Ibu
klien mengatakan tidak ada muntah,
-
Ibu
klien mengatakan An.N saat makan masih suka mual
Data objektif :
Antropometri :
-
BB
saat ini 7kg
-
TB
: 61 cm
-
LK
: 43 cm
-
LILA
:14 cm
-
BB
menurut NCHS
*BB
berada pada 10 percentil (normal)
*TB
berada di bawah 5 percentil
*LK berada pada 25 percentil (normal
- BB
menurut BBI :
Usia(bln)
+ 9 =
2
=
8,5 kg + 20%
+ 6,5 – 10,2 kg
Biochemical sign :
- Hemoglobin L 9,6 g/dl,
- Hematokrit L 30%
Clinical sign :
- Rambut tipis warna hitam tidak
mudah rontok
- Kelopak mata tidak cekung
- Konjungtiva an anemis
- Mukosa bibir lembab
- Lidah terlihat kotor
- Bising usus 6x/menit
Dietary history :
- Klien tampak Minum ASI,
dengan frekuensi sering sekali : >10 x/hr
Produksi ASI :
banyak, memancar Lamanya : 2menit/ tiap kali menyusu
|
Tujuan : setelah dilakukan
tindakan keperawatan pada An.N selama 3x24 jam diharapkan masalah nutrisi kurang
dari kebutuhan pada klien tidak terjadi
Dengan criteria hasil :
- Tidak ada mual
- Nafsu makan klien meningkat sampai
dengan normal
- Tidak terjadi penurunan BB
- Klien mau menghabiskan makanan
1 porsi
- Klien mau minum ASI lebih sring
- BB dalam batas normal (+
6,5 – 10,2 kg)
- Lidah klien bersih
- Hasil lab dalam batas normal
Hb = 10,5 – 12,9
g/dl
Hematokrit L 30%
|
a. Identifikasi
factor yang menimbulkan tidak nafsu makan
b.
Auskultasi bunyi usus,
observasi/palpasi distensi abdomen
c. Anjurkan ibu untuk memberikan makanan porsi
kecil
d.
Anjurkan ibu untuk menyajikan makanan dalam keadaan hangat dan menarik
Kolaborasi :
a.
Pemberian multivitamin
|
a.
Dengan
penumpukan sputum akan merangsang nervus vagus sehingga berakibat mual dan
tidak nafsu makan
b.
Bunyi
usus mungkin menurun/tidak ada bila proses infeksi berat / memanjang.
Distensi abdomen terjadi sebagai akibat menelan udara / menunjukkan pengaruh
toksin bakteri pada saluran GI.
c.
Tindakan
ini dapat meningkatkan masukan meskipun nafsu makan mungkin lambat untuk
kembali
d.
Makanan
dalam keadaan hangat dapat meningkatkan selera makan
e.
Pemberian
multivitamin untuk meningkatkan daya tahan tubuh klien dan sebagai penambah
nafsu makan.
|
a. Identifikasi
factor yang menimbulkan tidak nafsu makan
b. Auskultasi
bunyi usus, observasi/palpasi distensi abdomen
c. Anjurkan
ibu untuk memberikan makanan porsi kecil
d. Anjurkan
ibu untuk menyajikan makanan dalam keadaan hangat dan menarik
Kolaborasi :
a.
Berikan multivitamin
|
Dx
keperawatan &
Data
|
Tujuan
& KH
|
Rencana
Keperawatan
|
Rencana
Keperawatan An.N
|
|
Berdasarkan
teori
|
Rasional
|
|||
Cemas pada keluarga b/d kurang
pengetahuan tentang penyakit
Ditandai dengan :
- Ibu klien mengatakan khawatir
pada An.N
- Ibu klien mengatakan biasanya
kalo sakit batuk pilek hanya berobat di puskesmas langsung sembuh
- Ibu klien mengatakan ini
pertama kalinya anaknya sakit batuk pilek sampai dirawat di RS
Data objektif :
- Ibu klien tampak cemas
- Ibu klien tampak gelisah
- Ibu klien tampak bingung ketika
ditanya tentang penyebab penyakit anaknya
|
Tujuan : setelah dilakukan
tindakan keperawatan pada An.N selama 3x24 jam diharapkan cemas pada keluarga
klien berkurang
Dengan criteria hasil :
- Keluarga klien tidak cemas
lagi,
- keluarga klien tidak gelisah,
- keluarga klien tidak bingung
lagi dengan penyakit anaknya.
|
a. Kaji tingkat pengetahuan keluarga
b. Intruksikan agar orang tua
klien untuk tetap menemani anaknya.
c. Berikan support pada keluarga
d. Gunakan komunikasi terapeutik
e. Berikan informasi tentang cara
perawatan penyakit klien berupa pendidikan kesehatan.
|
a.
Dengan
mengetahui tingkat pengetahuan keluarga dapat dilakukan tindakan pendidikan
kesehatan yang tepat
b.
Kehadiran
orangtua sebagai orang terdekat klien diharapkan dapat membuat anak merasa
nyaman sehingga menurunkan dampak hospitalisasi
c.
Support dibutuhkan untuk meningkatkan semangat dan
mengurangi kegelisahan orangtua terhadap penyakit klien
d.
Komunikasi
terapeutik dapat membuat perencaan keperawatan berjalan lancar
e.
Pendidikan
kesehatan yang tepat dapat mencegah terjadinya komplikasi penyakit tingkat
lanjut.
|
a.
Kaji
tingkat pengetahuan keluarga
b.
Intruksikan
agar orang tua klien untuk tetap menemani anaknya.
c.
Berikan
support pada keluarga
d.
Gunakan
komunikasi terapeutik
e.
Berikan
informasi tentang cara perawatan penyakit klien berupa pendidikan kesehatan.
|
No
|
Hari, Tgl/jam
|
Diagnosa
|
Implementasi
|
Evaluasi
|
Paraf
|
1.
|
Senin,
20/02/2012
Pukul
17.00
|
Bersihan jalan napas tidak
efektif b/d penumpukan sputum
|
1.
Mengkaji
tanda-tanda vital
2.
Mengkaji
frekuensi atau kedalaman pernadasan dan gerakan dada.
3.
Mengauskultasi
area paru, catat area penurunan atau tak ada aliran udara.
4.
Manganjurkan
orangtua klien untuk memberikan minum air hangat
|
S
:
- ibu klien An. N masih batuk dan napasnya sesak
- ibu klien mengatakan An.N
belumbisa mengeluarkan dahak
O :
- An. N tampak batuk-batuk
- batuk An.N bertambah sering saat menangis
- Tampak hipersekret di hidung
klien berwarna bening agak encer
- Tidak ada pernapasan cuping
hidung
- Rongga mulut tampak kemerahan
- Ada retraksi dinding dada
- Suara napas ronkhi +/+
- TTV :
N = 125x/mnt
RR= 46x/mnt
S = 37 oc
A
: masalah belum teratasi
P
: lanjutkan ke intervensi selanjutnya : Kolaborasi dalam pemberian Terapi
bronkodilator dan mukolitik melalui inhalasi dan terapi antibiotic.
|
|
|
Senin,
20/02/2012
Pukul
19.30
|
Bersihan jalan napas tidak
efektif b/d penumpukan sputum
|
1.
Mengkaji
tanda-tanda vital
2.
Mengkaji
frekuensi atau kedalaman pernadasan dan gerakan dada.
3.
Manganjurkan
orangtua klien untuk memberikan minum air hangat
|
S
:
- Ibu klien mengatakan malas
untuk mengambil air hangat karena An.N tidak ada yang menjaga
- Ibu klien mengatakan sesak An.N
makin meningkat
O
:
- An. N tampak menangis terus
-
Terlihat hipersekret di hidung klien +/+
-
Rongga mulut klien berwarna merah
-
suara napas ronkhi +/+
TTV
=
N
= 128x/mnt
RR
= 45x/mnt
S
= 37 oc
A
: masalah belum teratasi
P:
pemantauan frrekuensi kedalaman pernapasan gerakan dada
|
|
|
Selasa,
21/02/2012
Pukul
13.30
|
Bersihan jalan napas tidak
efektif b/d penumpukan sputum
|
1.
Mengkaji
tanda-tanda vital
2.
Mengkaji
frekuensi atau kedalaman pernadasan dan gerakan dada.
3.
Mengauskultasi
bunyi napas
4.
Manganjurkan
orangtua klien untuk memberikan minum air hangat
|
S
:
- ibu klien mengatakan semalam
jam 9 malam An.N diberikan oksigen
- Ibu klien mengatakan semalam
An.N napasnya sesak sekali
- Ibu klien mengatakan semalam
An.N rewel sekali
- Ibu klien mengatakan sudah
memberikan An.N minum air hangat
O
:
- An. N terlihat menangis terus
- An.N sudah tidak lagi memakai
Nasal Kanul O2
- Tampak hipersekret berwarna
bening dan cair dihidung klien +/+
- Tidak ada pernapasan cuping
hidung
- RR = 40x/mnt
- Ronkhi +/+
- Telah diberikan terapi :
Meropenem 150 mg
Kalmetason 1 mg
pada jam 08.00
WIB
Dan terapi
inhalasi : ventolin ½ cc dan Nacl 2 cc. pada jam 06.00 WIB
A
: masalah belum teratasi
P
: lanjutkan ke intervensi selanjutnya untuk terus memantau frekuensi napas
klien dan pengeluaran secret klien
|
|
2
|
Selasa,
21/02/2012
Pukul
19.30
|
Bersihan jalan napas tidak
efektif b/d penumpukan sputum
|
1.
Mengkaji
frekuensi atau kedalaman pernadasan dan gerakan dada.
2.
Mengauskultasi
bunyi napas
3.
Menganjurkan
orangtua klien untuk memberikan minum air hangat
|
S
:
- ibu klien mengatakan An.N masih
batuk – batuk
- ibu klien mengatakan An.N rewel
sekali
- ibu klien mengatakan An.N minum
air hangat 1 gelas kecil
O
:
- An. N terlihat menangis terus
- Terlihat hipersekret berwarna
bening pada hidung klien +/+
- RR : 40 x/mnt
- Ronkhi +/+
A
: masalah belum terjadi
P
: lanjutkan ke intervensi selanjutnya untuk terus memantau frekuensi napas
klien
|
|
|
Rabu,
22/02/2012
Pukul
14.00
|
Bersihan jalan napas tidak
efektif b/d penumpukan sputum
|
Ventolin ½ cc
Nacl 2 cc
|
S
:
- Ibu klien mengatakan An.N
memang selalu menangis kalau diberi uap
- Ibu klien mengatakan sebel
kalau An.N diberi uap tidak bisa anteng
- Ibu klien mengatakan ada atau
tidak obat lain selain di uap untuk mengencerkan dahak
O
:
- An.N terlihat ketakutan saat
dilakukan inhalasi
- An. Terlihat menangis saat
dilakukan inhalasi
- An.N terlihat batuk-batuk saat
di inhalasi
- Terlihat hipersekret pada
hidung klien berwarna bening dan encer
- Ronkhi +/+
A
: masalah teratasi sebagian
P
: lanjutkan keintervensi selanjutnya
|
|
|
Rabu,
22/02/2012
Pukul
16.00
|
Bersihan jalan napas tidak
efektif b/d penumpukan sputum
|
1. Memberikan terapi :
a.
Puyer
batuk (etapilin15mg, bisolvon ½ cth,CTM 1/5 tab, salbutamol 0,35 mg)
b.
Meropenem
3x150 mg
c.
Kalmetason
3x1 mg
|
S
:
- ibu klien mengatakan ingin
pulang karena An.N sepertinya sudah baik keadaannya
O
:
- An.N Terlihat tidur
A
: masalah teratasi sebagian
P
: intervensi dilanjutkan untuk memantau pengeluaran sekret
|
|
3
|
Rabu,
22/02/2012
Pukul
19.00
|
Bersihan jalan napas tidak
efektif b/d penumpukan sputum
|
1.
Menganjurkan
ibu memberikan minum air hangat
2.
Mengkaji
TTV
3.
Mengauskultasi
bunyi napas
4.
Mengajak
An.N bermain sambil melakukan pemeriksaan
|
S
:
- Ibu klien mengatakan batuk An.N
masih
- Ibu klien mengatakan An.N sudah
tidak sesak lagi
- Ibu klien mengatakan An.N sudah
tidak rewel seperti kemarin
- Ibu klien mengatakan An.N sudah
bisa ceria lagi
O
:
- An.N terlihat senang dan
tertawa saat bermain dengan perawat
- An.N terlihat tidak menangis
saat dilakukan pengkajian
- An. N tampak ceria dan segar
- Tampak sekret pada hidung klien
+/+ berwarna putih encer
- RR = 37x/mnt
- Tidak ada retraksi dinding dada
- Ronkhi +/+
A
: masalah teratasi sebagian
P
: lanjutkan intervensi untuk menghilangkan secret klien
|
|